ALAT PERAGA “SEGITIGA PASCAL”



A. Pendahuluan
Pada dasarnya anak belajar melalui benda kongkrit. Untuk memahami konsep matematika yang bersifat abstrak anak memerlukan benda-benda kongkrit sebagai perantara atau media. Benda-benda tersebut biasanya disebut dengan alat peraga. Penggunaan alat peraga tidak hanya pembentukan konsep anak, tetapi dapat pula digunakan untuk pemahaman konsep, latihan dan penguatan, pelayanan terhadap perbedaan individu, pemecahan masalah, dan lain sebagainya. Dalam pembahasan kali ini alat peraga yang dibuat menunjang dalam materi aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku dapat ditentukan menurut segitiga Pascal. Dalam matematika, segitiga Pascal adalah suatu aturan geometri pada koefisien binomial dalam sebuah segitiga. Seorang ilmuwan Perancis menemukan pola bilangan yang disusun menurut pola bangun segitiga, dimana bilangan-bilangan penyusunnya diperoleh dengan menjumlahkan dua bilangan di atasnya. Misalnya 2=1+1, 3=1+2, 6=3+3, 10=4+6, dan seterusnya. Ia dinamakan sempena Blaise Pascal dalam kebanyakan dunia barat, meskipun ahli matematika lain telah mengkajinya berabad-abad sebelum dia di India, Persia, Cina, dan Italia.

B. Pembahasan
1. Nama alat peraga
Nama alat peraga ini adalah “Segitiga Pascal”.
 

2. Kegunaan
Kegunaan dari alat peraga ini adalah memudahkan proses pembelajaran matematika, meliputi membantu guru dalam menjelaskan maupun membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih mudah, utamanya dalam materi aljabar dalam menentukan koefisien binomial. segitiga pascal adalah segitiga yang terbentuk dari bilangan-bilangan yang fungsinya untuk mempermudah operasi perpangkatan atau penyederhanaan Aljabar.
3. Alat dan Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini antara lain :
a)      Triplek 1 lapis 0,6 mm berbentuk segitiga dengan ukuran sisi-sisinya 66 cm
b)      Triplek 1 lapis 0,3 mm berbentuk segitiga dengan ukuran sisi-sisinya 66 cm
c)      Lem kayu.
d)     Kawat.
e)      Paku.
f)       Cat berbagai warna
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini antara lain :
a)      Gergaji kayu.
b)      Palu.
c)      Penggaris.
d)     Pensil.
e)      Spidol.
f)       Meteran.
g)      Cutter.
h)      Kuas.

4. Prosedur Pembuatan
Adapun prosedur pembuatan alat peraga “segitiga pascal” ini adalah sebagai berikut :
a)      Menyiapakan segala kebutuhan termasuk alat dan bahan.
b)      Mengukur triplek sesuai kebutuhan sekaligus menggambarkan polanya sehingga memudahkan dalam proses pemotongan.
c)      Memotong triplek sesuai ukuran dengan gergaji kayu.
d)     Membuat desain segitiga dengan mengukur bagian-bagian segitiga sama besar 1 dengan yang lainnya dengan panjang sisi 6 cm.
e)      Mengcutter segitiga bagian kecil , untuk triplek yang berukuran 0,3 mm.
f)       Kemudian sisihkan segitiga yang telah di cutter.
g)      Menyatukan triplek 2 ukuran dengan cara ditumpuk kemudian di lem.
h)      Mengecat alat peraga dengan berbagai warna yang berbeda agar lebih menarik.
i)        Mengaitkan paku pada papan yang kemudian dililitkan kawat sebagai tali penggantung papan.
j)        Memberi penomoran angka sesuai konsep pada segitiga pascal.
k)      Alat peraga siap digunakan.

5. Cara penggunaan alat peraga
Barisan segitiga Pascal umumnya dihitung dimulai dengan baris kosong, dan nomor-nomor dalam barisan ganjil biasanya diatur agar terkait dengan nomor-nomor dalam baris genap. Konstruksi sederhana pada segitiga dilakukan dengan cara berikut. Di barisan nol, hanya tulis nomor 1. Kemudian, untuk membangun unsur-unsur barisan berikutnya, tambahkan nomor di atas dan di kiri dengan nomor secara langsung di atas dan di kanan untuk menemukan nilai baru. Jika nomor di kanan atau kiri tidak ada, gantikan suatu kosong pada tempatnya

Caranya yang baris pertama sampai seterusnya, diawali dan diakhiri dengan tanda 1, sudah ada hukumnya, terus yang baris 3 dan seterusnya gimana?
Untuk baris 3, kan itu 121. cara mendapatkannya dengan menjumlahkan 1+1=2, berhubung angka yang ada di baris 2 hanya dua, maka bertambahnya angka juga hanya satu, jadi suatu baris juga tergantung pada baris yang sebelumnya.
Baris ke 4, itu kan angkanya "1331". cara mendapatkannya, di awal dan diakhir harus memakai 1, "333"nya darimana? itu hasil tambah dari! "1 (yang diawal) + 2 = 3" dan "1 (yang diakhir) + 2 = 3", karena yang ditengah - tengahnya dua,  semua ditambah dua, lalu diawal & akhir harus angka 1, maka sisipkan angka satu diawal dan diakhir, maka menghasilkan angka "1331".
Baris ke 5, angkanya "14641". hasil tambah dari "1 + 3" dan "3 + 3" dan "3 + 1", di satukan jadi "464" ditambah satu diawal dan akhir, jadi "14641".
Baris ke 6 dan seterusnya, sama dengan baris-baris sebelumnya.
Yang unik dari segitiga pascal ini adalah jika setiap barisnya dijumlahkan maka hasilnya adalah merupakan bilangan 2 pangkat n dengan n berurutan dari 0. Baris pertama didapatkan 20. Baris kedua adalah sama dengan 21. Baris ketiga sama dengan 22. Dan seterusnya…
·         1 = 20
·         1 + 1 = 21
·         1 + 2 + 1 = 22
·         1 + 3 + 3 + 1 = 23
·         1 + 4 + 6 + 4 + 1 = 24
·         1 + 5 + 10 + 10 + 5 + 1 = 25
·         1 + 6 + 15 + 20 + 15 + 6 + 1 = 26
Hubungan antara segitiga Pascal dengan perpangkatan suku dua bentuk aljabar adalah sebagai berikut.
Perpangkatan bentuk aljabar dengan n bilangan asli juga mengikuti pola segitiga Pascal. Akan tetapi, tanda setiap koefisiennya selalu berganti dari (+) ke (–), begitu seterusnya
Segi tiga Pascal menentukan koefisien yang menambahkan dalam pengembangan binomial. Misalnya, timbangkan pengembangan berikutnya.
(x + y)2 = x2 + 2xy + y2 = 1x2y0 + 2x1y1 + 1x0y2.
Perhatikan bahwa koefisien adalah angka dalam baris kedua segitiga Pascal: 1, 2, 1. Pada umumnya, ketika sebuah binomial seperti x + y ditambahkan ke suatu bilangan bulat positif kita mendapat:
(x + y)n = a0xn + a1xn−1y + a2xn−2y2 + … + an−1xyn−1 + anyn,
yaitu koefisien ai dalam pengembangan ini adalah tepatnya bilangan dalam baris n segitiga Pascal '. maknanya,
Ini adalah teorema binomial
Jadi untuk selanjutnya kita dapat mengerjakan perpangkatan bentuk aljabar (a + b) dengan menggunakan sifat tersebut.
Contoh berikut kita akan menyederhanakan (3x + 5y)4
Karena pada pembahasan di atas kita gunakan bentuk (a + b)n maka bisa kita misalkan 3x = a dan 5y = b.
Bentuk aljabar itu berpangkat 4, maka koefisiennya pasti 1, 4, 6, 4 dan 1.
(3x + 5y)4 = (3x)4 + 4(3x)3(5y) + 6(3x)2(5y)2 + 4(3x)(5y)3 + (5y)4
  = 81 x4 + 540 x3y + 1350 x2y2 + 1500 x y3 + 625 y4


  `````````SEMOGA BERMANFAAT````````````````

Read Users' Comments (0)

0 Response to "ALAT PERAGA “SEGITIGA PASCAL”"

Posting Komentar